June 03, 2008

Dalam kebesaran-Mu

Entah karena aku mulai bosan dirumah, atau karena tidak sanggup berfikir lagi, akhirnya aku mengiyakan ajakan teman ku untuk menemaninya ke salah satu rumah makan terkenal dan terenak yang juga merupakan salah satu restoran kelas atas tanpa tau apa tujuannya mengajakku kesana, dan aku pun tak ingin ambil pusing. Hal itu tidak aku tanyakan, sampai akhirnya aku tau ternyata dia memesan sekian banyak nasi kotak untuk disumbangkan pada anak-anak yatim di salah satu panti asuhan dikota ku. Aku mulai berpikir dalam hati, betapa mulianya teman ku ini.
Dalam perjalanan aku tertegun, mendengar apa yang diucapkan oleh teman ku itu. Rasanya lidahku seperti kaku, aku seperti dibius. Tak sepatah katapun mampu keluar dari mulutku untuk menggambarkan apa yang aku rasa saat itu. Tiba-tiba aku merasa sangat kecil, sangat tidak berarti dan sangat tidak mensyukuri apa yang telah aku dapat selama ini. Setitik penyesalan langsung mengisi ruang kosong di kepalaku. Teringat akan sekian banyak kesalahan yang seperti ikut mengacau disana. Dan tanpa aku sadari ternyata pelupuk mata ku sudah dipenuhi dengan air yang serta-merta akan segera mengalir indah di pipiku.
Ya, aku menangis. Dan aku semakin tak sanggup menahan sesaknya dadaku. Aku menumpahkan semuanya. Masih tak ada satu katapun yang mampu ku ucapkan saat itu. Aku hanya diam dan menangis. Aku mulai berpikir, betapa Engkau Maha Adil ya Allah, kaw memberikan kasih sayang-Mu kepada seluruh umat di dunia. Kau menciptakan mereka yang kuat untuk melindungi saudaranya yang lemah, Kau menciptakan mereka yang tangguh untuk saudaranya yang rapuh, Kau menciptakan semuanya untuk saling menyayangi dimuka bumi-MU ini ya Allah.
Hal itu terlihat dari apa yang telah dilakukan teman ku untuk menyantuni dan menyayangi anak-anak yatim dihari Ulang Tahun nya. Aku dapat melihat, dia begitu bersyukur masi diberikan kesempatan untuk berbenah diri, memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan menjadi lebih baik untuk dirinya dan orang-orang disekitarnya, walopun sebenarnya dia menyimpan kesedihan yang besar didalam hatinya. Layaknya orang yang telah ditinggalkan oleh kedua orang tua nya, saudara dan sanak famili. Dia sangat terpukul namun begitu tabah, mencoba untuk tetap kuat, berdiri dan tak berniat untuk menyerah meski sebatangkara.
Sungguh jauh berbeda jika dibanding aku. Aku masih mempunyai keluarga utuh, aku masih punya Papa, Mama, Abangku, serta 2 orang Adikku. Namun aku sering lupa akan nikmat yang telah Kau berikan, aku sering lupa bahwa dengan mudah Kau dapat mengambil kembali semuanya, aku sering lupa bahwa manusia hidup didunia hanya untuk menyembah-Mu, bersyukur pada-Mu, serta memohon ridha dan rahmat-Mu.
Kini ku bersujud, memohon ampun pada-Mu.., karena mungkin aku tak akan sanggup bila Kau merenggut semuanya dariku ya Allah...

No comments: